Dunia Islam
Beranda » Ulasan Buku: The Palestine Laboratory: How Israel Exports the Technology of Occupation Around the World

Ulasan Buku: The Palestine Laboratory: How Israel Exports the Technology of Occupation Around the World

Buku ini bermanfaat bagi kita yang hendak memahami bagaimana teknologi penindasan bekerja dengan diujicobakan kepada rakyat Palestina dan dijual ke berbagai negara untuk mengawal rezime otoritarian dalam rangka menindas rakyatnya. Disinilah Industri bisnis-militer, kekerasan brutal, settler colonialism-otoritarianisme bertemu yang menempatkan rakyat Palestina di altar tumbal pengorbanan.

Penulis: Antony Loewenstein
Penerbit: Verso Books (2023)
Jumlah Halaman: 300 halaman
Genre: Jurnalisme Investigatif / Politik Internasional / HAM

Buku The Palestine Laboratory karya jurnalis Australia, Antony Loewenstein, merupakan investigasi tajam mengenai bagaimana Israel menjadikan pendudukan wilayah Palestina—terutama Tepi Barat dan Gaza—sebagai laboratorium uji coba untuk teknologi militer, pengawasan, dan kontrol sosial. Teknologi yang telah diuji ini kemudian diekspor ke berbagai negara di dunia, terutama kepada pemerintahan otoriter, dengan label “teruji di medan perang”.

Loewenstein mengungkap hubungan antara pendudukan, industri keamanan, dan kapitalisme global, menunjukkan bagaimana penderitaan rakyat Palestina telah menjadi bagian dari bisnis yang menguntungkan.

Palestina sebagai Laboratorium

Loewenstein menyatakan bahwa wilayah pendudukan Palestina telah menjadi tempat pengujian teknologi militer Israel, termasuk:
• Drone (Pesawat tanpa awak): Banyak model drone Israel pertama kali diuji di Gaza sebelum diekspor.
• Sistem pengawasan: Termasuk teknologi pengenalan wajah, pengawasan biometrik, dan kamera AI yang digunakan untuk memantau warga Palestina 24/7.
• Taktik perang perkotaan: Strategi tempur dalam lingkungan padat penduduk Palestina diterapkan kemudian di tempat-tempat seperti Brasil dan AS.

“Pendudukan telah menjadi ekspor terbesar Israel,” tulis Loewenstein. “Bukan hanya senjata, tapi juga logika penggunaannya.”

Ekspor Senjata dan Pengawasan

Loewenstein merinci bagaimana teknologi ini diekspor secara global:
• India: Israel adalah pemasok senjata terbesar ketiga bagi India. Teknologi ini digunakan di wilayah sensitif seperti Kashmir.
• Amerika Latin: Pemerintah di Kolombia, Honduras, dan Guatemala menggunakan teknologi dan pelatihan keamanan dari Israel untuk mengawasi oposisi politik dan masyarakat adat.
• Asia dan Afrika: Termasuk Myanmar, Sudan Selatan, dan bahkan China (sebelum hubungan mereka memburuk).
• Barat (AS & Eropa): Israel menjual perangkat lunak pengawasan seperti Pegasus (buatan NSO Group) ke negara-negara Barat untuk digunakan oleh polisi dan badan intelijen.

Negara Pengawasan Global

Teknologi Israel, menurut Loewenstein, kini menjadi pilar penting dalam ekonomi pengawasan global, termasuk:
• Spyware Pegasus: Telah digunakan oleh pemerintah seperti Arab Saudi dan Meksiko untuk membuntuti jurnalis dan aktivis.
• Teknologi pengawasan perbatasan: Digunakan di perbatasan AS-Meksiko dan bahkan oleh Frontex (penjaga perbatasan Uni Eropa).
• Penggunaan di wilayah urban: Metode kontrol kerumunan yang dipraktikkan di Palestina kini diadopsi oleh pasukan keamanan di kota-kota seperti New York, Rio de Janeiro, dan Paris.

Komplikasi dan Kemunafikan Internasional

Loewenstein juga mengecam kemunafikan negara-negara Barat yang:
• Mengutuk pelanggaran HAM secara retoris, namun tetap membeli teknologi keamanan dari Israel.
• Mendiamkan praktik apartheid, karena pertimbangan ekonomi dan aliansi strategis.
• Menjadikan teknologi represi sebagai komoditas ekspor yang sah di era kapitalisme militer.

The Palestine Laboratory adalah karya yang menggugah, informatif, dan mengguncang kesadaran. Buku ini menunjukkan bagaimana sistem penindasan tidak hanya bertahan, tapi juga dijual dan direplikasi di seluruh dunia — dimulai dari Palestina. Loewenstein menantang kita untuk berpikir ulang tentang hubungan antara keamanan, teknologi, dan kekuasaan global.

Airlangga Pribadi. Dosen Ilmu Politik.

 

Berita Terkait

Berita Terbaru

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *