Dunia Islam
Beranda » Empat Hal Penting dari Pertemuan Trump Dengan Erdogan di Washington

Empat Hal Penting dari Pertemuan Trump Dengan Erdogan di Washington

Pertemuan ini menandai kunjungan pertama Erdogan ke Gedung Putih sejak 2019, dengan topik pembahasan mencakup perdagangan dan gencatan senjata di Gaza.

Oleh : Abby Rogers dan Reuters

Presiden Amerika Serikat Donald Trump menjamu mitranya dari Turki, Recep Tayyip Erdogan, di Gedung Putih untuk pertama kalinya sejak 2019.

Dalam jumpa pers singkat di Oval Office pada Kamis, kedua pemimpin memberikan gambaran awal isu-isu yang akan dibicarakan secara tertutup, termasuk penjualan peralatan militer, perdagangan, dan konflik global.

Trump memuji Erdogan:

“Dia seorang pria yang sangat dihormati, dihormati di negaranya, di Eropa, dan di seluruh dunia. Merupakan kehormatan untuk menerimanya.”

Meskipun hubungan pribadi keduanya tetap akrab, relasi AS–Turki dalam beberapa tahun terakhir sering tegang, terutama akibat perdagangan Turki dengan Rusia. Namun, dalam pertemuan itu, keduanya berusaha menunjukkan citra hubungan positif, yang kemudian dilanjutkan dengan makan siang bersama.

Erdogan menyatakan ia “sangat senang” bisa kembali ke Gedung Putih dan berharap hubungan Turki-AS dapat dibawa ke “tingkat yang jauh berbeda”.

Berikut poin-poin utama dari konferensi pers keduanya:

1. ‘Hampir ada kesepakatan’ soal Gaza

Pertemuan Oval Office ini berlangsung beberapa hari setelah Trump dan Erdogan berpidato di Sidang Umum PBB, di mana sejumlah pemimpin dunia mendesak pengakuan negara Palestina.

Trump menyatakan bahwa AS “dekat dengan sebuah kesepakatan” untuk mengakhiri perang Gaza, meski syarat utama adalah pemulangan sandera Israel — baik yang masih hidup maupun jenazah. Ia menegaskan akan berbicara dengan PM Israel Benjamin Netanyahu untuk menekankan keinginan semua pihak agar perang segera berakhir.

Erdogan menambahkan:

“Saya percaya pada upaya perdamaian yang dipimpin Tuan Trump.”

2. Trump ke Putin: ‘Sudahi perang di Ukraina’

Trump kembali berjanji mengakhiri invasi Rusia ke Ukraina. Ia bahkan menyinggung Erdogan soal perdagangan minyak dengan Rusia.

Trump menyebut perang itu “pemborosan nyawa manusia” dan mendesak Presiden Rusia Vladimir Putin untuk menghentikannya:

“Menurut saya, sudah waktunya berhenti, sungguh.”

3. Kesepakatan dagang dan sanksi

Salah satu isu paling ditunggu adalah kemungkinan AS melanjutkan penjualan pesawat tempur ke Turki.

Pada 2019, Turki dikeluarkan dari program jet tempur F-35 karena kekhawatiran terkait teknologi Rusia. Namun Trump memberi sinyal siap membuka kembali peluang itu, selain penjualan F-16 yang sudah disetujui lebih dulu.

Trump juga menyebut kemungkinan pencabutan sanksi terhadap industri pertahanan Turki “sangat segera”, tergantung hasil pertemuan ini.

4. ‘Pengumuman besar’ tentang Suriah

Trump memuji peran Erdogan dalam konflik Suriah, khususnya setelah jatuhnya rezim Bashar al-Assad pada Desember lalu. Ia menilai Erdogan berjasa dalam keberhasilan itu meski Erdogan sendiri tidak mengakuinya.

Trump juga mengatakan AS telah mulai mencabut sanksi terhadap Suriah setelah perubahan rezim, agar negara itu bisa “bernapas kembali”.

Menurut koresponden Al Jazeera Kimberly Halkett, pertemuan ini lebih bersifat “pencitraan” bagi Erdogan, yang selama empat tahun terakhir dibekukan dari Washington, dan kini tampil seperti menjalani “tur kemenangan”. II Al Jazeera

Berita Terkait

Berita Terbaru

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *