Dunia Islam
Beranda » Pesan Para Ustaz dalam Event “Menembus Blokade Gaza”

Pesan Para Ustaz dalam Event “Menembus Blokade Gaza”

Acara ‘Menembus Blokade Gaza’ yang berlangsung di Balai Kartini Jakarta hari ini (28/6) sangat menarik. Acara ini diikuti oleh sekitar 1000 peserta. Acara dikemas dengan ceramah, lagu, nasyid dan lain-lain. AQL (Ar Rahman Quranic Learning) sebagai penyelenggara, menyatakan kegembiraannya akan kesuksesan acara itu.

Ustadz Bachtiar Natsir, pendiri AQL menyatakan bahwa kaum Muslimin harus bertekad untuk menembus Gaza, menolong saudaranya di sana. Ribuan kapal, pesawat terbang dan jutaan mobil, sepeda motor dan pejalan kaki diharapkan dapat berbondong-bondong menuju Gaza. Pendaftaran bagi masyarakat yang ingin turut serta pergi ke Gaza juga sudah mulai dibuka oleh panitia.

Dalam acara yang berlangsung meriah itu, hadir beberapa tokoh nasional seperti : Buya Anwar Abbas, Felix Siauw, Fahmi Salim, Fadlan Garamatan, Alfian Tanjung dan lain-lain.

Anwar Abbas dalam ceramahnya menyatakan bahwa masyarakat Palestina menderita sejak Israel berdiri pada tahun 1948. Inggris dan Amerika merekayasa pendirian negara Israel itu. “Selama Amerika menghegemoni dunia, maka masalah Palestina tidak akan selesai,” terang pimpinan Muhammadiyah ini.

Tapi, kata Anwar Abbas, umat Islam tidak perlu gelisah. Al Quran menyatakan bahwa kekuasaan itu dipergilirkan. Dulu Bizantium dan Persia menguasai peradaban dunia, akhirnya runtuh. Begitu juga Bani Umayah, Bani Abbasiyah, Turki Utsmani juga akhirnya runtuh. “Peradaban Amerika dan Eropa yang sekarang menguasai dunia juga akan runtuh,” jelasnya.

Anwar Abbas juga mengharapkan Sunni dan Syiah bersatu menghadapi zionis Israel ini. “Bila mereka bersatu, Israel akan bertekuk lutut,”terangnya.

Felix Siauw menjelaskan tentang kegelisahannya selama dua minggu ini. Ia mempertanyakan kenapa orang-orang non Islam yang tidak punya Aqidah kok begitu besar kepeduliannya terhadap rakyat Gaza, Palestina. Sementara kaum Muslim yang jumlah sekitar 2 milyar banyak yang kurang peduli. Ia mempertanyakan dimana letaknya Aqidah Islam dan dimana letaknya ukhuwah Islamiyah.

Meski demikian Felix menunjukkan bahwa Gaza telah memberikan keteladanan bagi kaum Muslimin dan masyarakat di dunia. Mereka mempunyai aqidah dan akhlak yang mulia sehingga tidak kenal kata menyerah dan terus berani melawan zionis Israel. Menurut Felix, persatuan adalah kunci untuk membebaskan Gaza.

Sementara itu dr. Sarbini Abdul Murad dari Mer-C menyatakan bahwa hukum membela Palestina menurut Syekh Yusuf Qaradhawi hukumnya adalah fardhu ain. Maknanya tiap orang Islam, sesuai dengan kemampuannya, wajib ikut serta dalam pembelaan Palestina. Mereka yang dekat dengan Palestina tentu wajib berjihad dengan fisiknya, sementara mereka yang jauh bisa dengan menyumbangkan harta atau makanan untuk rakyat Palestina.

Dokter Sarbini pernah punya pengalaman satu tahun membuka jalan untuk bantuan kemanusiaan ke Gaza. Saat itu misi rahasianya tidak ada yang tahu, kecuali hanya beberapa orang. Dengan jalan rintisannnya itu, akhirnya Indonesia bisa membangun rumah sakit di Gaza dan menyalurkan bantuan kemanusiaan ke sana.

Hussein Gaza dalam kesempatan itu menyatakan bahwa dukungan masyarakat Indonesia terhadap Gaza tidak konsisten. Yakni, tidak menjadi agenda tetap dalam hidupnya. Ingat Gaza setahun sekali, atau kalau sedang ramai berita di media massa. Ia juga menyayangkan adanya anggapan bahwa rakyat Gaza adalah penerima bantuan, sedang rakyat Indonesia donaturnya. Hussein menjelaskan seharusnya ukhuwah Islamiyah yang dikedepankan, bukan pemberi dan penerima bantuan.

Sementara itu Ustadz Fahmi Salim menjelaskan tentang pentingnya Indonesia dan Malaysia menjadi pemimpin di Asia untuk membebaskan Gaza. Fahmi mengharapkan Prabowo dan Anwar Ibrahim menjadi pemimpin yang memelopori pembebasan Gaza.

(Nuim Hidayat/Penulis/Erabaru.id)

Berita Terkait

Berita Terbaru

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *