sainstek
Beranda » SEAQIS Gelar Seminar Nasional dan Workshop: Wujudkan Pendidikan Bermutu melalui AI, Koding, dan Pembelajaran Mendalam

SEAQIS Gelar Seminar Nasional dan Workshop: Wujudkan Pendidikan Bermutu melalui AI, Koding, dan Pembelajaran Mendalam

BANDUNG, ERABARU.ID–SEAMEO QITEP in Science (SEAQIS) sukses menyelenggarakan Seminar Nasional dan Workshop bertajuk “Mewujudkan Pendidikan Bermutu untuk Semua melalui Kecerdasan Artifisial, Koding, dan Pembelajaran Mendalam” yang berlangsung di Graha Pos Indonesia, Bandung, Kamis (10/7/2025).

Kegiatan ini diselenggarakan dengan dukungan penuh dari Telkom University dan menghadirkan lebih dari 400 peserta yang terdiri dari guru dan tenaga kependidikan jenjang PAUD, SD, SMP, SMA sederajat, serta mahasiswa calon guru dari berbagai wilayah di Indonesia.

Acara dibuka secara resmi oleh Direktur SEAQIS,  Reza Setiawan, M.T., yang dalam sambutannya menyampaikan pentingnya membangun ekosistem pendidikan yang adaptif terhadap perkembangan teknologi. Menurut beliau, teknologi seperti kecerdasan artifisial, koding, dan pembelajaran mendalam bukan sekadar pelengkap, melainkan bagian integral dalam menciptakan proses pembelajaran yang bermutu, relevan, dan menyeluruh.

Seminar ini menghadirkan empat narasumber utama dari berbagai institusi termasuk Pusat Kurikulum dan Pembelajaran (Puskurjar), Telkom Univeristy, SEAQIS, dan SMA Lab School UPI. Dr. Fathur Rohim dari Puskurjar memaparkan konsep pembelajaran mendalam sebagai pendekatan yang memperkuat pemahaman siswa terhadap konsep sains dan teknologi. Prof. Adiwijaya dari Telkom University menyampaikan materi bertajuk “Leading the Way with AI & Digitech Implementation in Education”, yang menyoroti pentingnya integrasi kecerdasan artifisial dan teknologi digital dalam mempercepat transformasi sistem pendidikan nasional. Reza Setiawan menjelaskan peran SEAQIS dalam mendukung kebijakan pembelajaran koding dan AI sebagai bagian dari penguatan kompetensi abad ke-21 bagi pendidik dan peserta didik.

Sementara itu, Lia Laela Sarah dari SMA Lab School UPI berbagi pengalaman tentang integrasi koding dan AI dalam pembelajaran sains di sekolah melalui penggunaan micro-controller, yang mampu meningkatkan kreativitas dan nalar kritis siswa dalam menghadapi tantangan nyata.

Pada sesi siang, kegiatan dilanjutkan dengan workshop tematik yang terbagi dalam tiga kelas dan menyasar 90 peserta terpilih. Kelas pertama yang difasilitasi oleh SEAQIS mengangkat tema penggunaan Microbit dalam pembelajaran IPA. Kelas kedua yang difasilitasi oleh Telkom University membahas pembelajaran Arduino untuk menunjang implementasi STEM. Sementara kelas ketiga yang difasilitasi oleh Instareducation memperkenalkan penggunaan Nomokit sebagai platform koding berbasis blok untuk pembelajaran robotik, koding, dan kecerdasan artifisial yang dapat diterapkan mulai dari jenjang pendidikan dasar hingga menengah. Ketiga kelas ini memberikan ruang praktik langsung bagi peserta agar dapat mengadaptasi teknologi yang relevan ke dalam proses belajar-mengajar di sekolah.

Selama kegiatan berlangsung, para peserta juga berkesempatan mengunjungi pameran pendidikan yang diikuti oleh tujuh SEAMEO Centre dari seluruh Indonesia, Telkom University, BBGTK Jawa Barat, dan SMA Lab School UPI. Pameran ini menampilkan beragam inovasi, alat bantu ajar berbasis teknologi, dan hasil kolaborasi antarlembaga pendidikan yang dapat menjadi inspirasi bagi pendidik di berbagai daerah.

Salah satu peserta, Tika Elviana, menyampaikan apresiasinya terhadap kegiatan ini. Menurutnya, seminar dan workshop yang diselenggarakan sangat bermanfaat dalam memperluas wawasan guru terhadap perkembangan teknologi pendidikan. Ia juga menyebutkan bahwa kit yang diberikan kepada peserta dapat langsung digunakan dalam kegiatan pembelajaran di sekolah, sehingga memberi dampak nyata dalam praktik mengajar.

Melalui kolaborasi dengan Telkom University ini, SEAQIS menunjukkan komitmen kuat dalam mendukung transformasi pendidikan yang inovatif, dan berorientasi masa depan. SEAQIS terus mendorong sinergi antar pemangku kepentingan untuk mewujudkan pendidikan sains yang relevan dan adaptif di era digital.*

Berita Terbaru

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *