Kasus dugaan pelecehan seksual kini tengah mengguncang Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) Purwokerto. Korban dalam kasus ini adalah seorang mahasiswi dari Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Unsoed Purwokerto.
Sementara itu, terduga pelakunya bukan sosok sembarangan, yaitu seorang oknum dosen yang telah menyandang gelar profesor atau guru besar di kampus tersebut. Kasus ini menjadi sorotan karena menunjukkan adanya relasi kuasa antara pelaku dan korban.
Juru bicara Unsoed Prof. Dr. Mite Setiansah, angkat bicara terkait penanganan dugaan kasus kekerasan seksual yang tengah menjadi perhatian publik. Pihak kampus menyatakan terbuka terhadap masukan masyarakat dan berkomitmen menyelesaikan persoalan ini secara serius, adil, dan sesuai dengan prosedur yang berlaku.
“Kami menyampaikan apresiasi sebesar-besarnya kepada seluruh pihak, baik masyarakat, civitas akademika, maupun media, yang telah memberikan perhatian dan dukungan agar kasus ini dapat ditangani dengan sebaik mungkin,” ujar Mite, Sabtu (26/7/2025).
Sejak menerima laporan dugaan kekerasan seksual yang disampaikan ke Satuan Tugas Pencegahan dan Penanganan Kekerasan Seksual di Perguruan Tinggi (PPKSPT), kampus disebut langsung mengambil langkah cepat dengan mengutamakan kehati-hatian serta memberikan perlindungan kepada pelapor.
Skandal pelecehan seksual di kampus semacam ini harus dituntaskan. Semua tak boleh bungkam. Semua harus bersuara agar ada keadilan untuk korban. Begitu juga menghukum pelakunya dengan jeratan hukum yang maksimal agar kejadian-kejadian semacam ini tidak terulang lagi.

Komentar