Jakarta | ERABARU.ID. Irfan Ahmad Fauzi resmi terpilih sebagai Ketua Umum Asosiasi Petani Karet Indonesia (APKARINDO) periode 2025–2030 dalam Musyawarah Nasional (MUNAS) yang diselenggarakan di Jakarta. Kepemimpinannya diharapkan membawa semangat baru bagi jutaan petani karet Indonesia untuk mengembalikan kejayaan karet rakyat sebagai penopang ekonomi nasional.
Dalam sambutan perdananya, Irfan menegaskan komitmennya untuk memperkuat posisi petani karet sebagai pelaku utama dalam rantai industri karet nasional. Ia menilai, sektor karet rakyat memiliki potensi besar, namun selama ini masih menghadapi tantangan seperti harga jual rendah, keterbatasan akses modal, dan lemahnya daya tawar terhadap pasar.
Menurut data Direktorat Jenderal Perkebunan, sekitar 2,33 juta keluarga petani di Indonesia menggantungkan hidup dari karet dengan luas kebun mencapai sekitar 3,8 juta hektare. Nilai ekspor karet alam nasional pada tahun 2023 tercatat mencapai sekitar Rp38 triliun, menjadikan komoditas ini sebagai salah satu penyumbang devisa terbesar dari sektor nonmigas.
Irfan juga mengingatkan bahwa Indonesia memiliki sejarah panjang sebagai salah satu produsen dan eksportir karet terbesar di dunia. Sejak dekade 1980–1990-an, karet rakyat menjadi tulang punggung ekonomi di banyak wilayah pedesaan, terutama di Sumatera dan Kalimantan. Saat itu, Indonesia secara konsisten menempati posisi kedua dunia setelah Thailand, dan hasil karet rakyat menjadi salah satu sumber utama devisa negara.
“Karet rakyat pernah menjadi kebanggaan bangsa. Desa-desa karet hidup, ekonomi lokal tumbuh, dan petani sejahtera. Kini saatnya kita kembalikan kejayaan itu dengan memperkuat kelembagaan petani, membangun koperasi desa yang tangguh, dan mengembangkan hilirisasi di tingkat akar rumput agar nilai tambah dapat dirasakan langsung oleh petani,” ujar Irfan Ahmad dalam pidatonya.
Ia menambahkan, APKARINDO ke depan akan menjadi wadah kolaborasi antara petani, pemerintah, dan dunia usaha. Organisasi ini akan mendorong pelatihan teknis, penguatan akses permodalan, serta kemitraan dengan industri hilir agar produk karet rakyat memiliki daya saing di pasar domestik maupun global.
Sebagai penutup, Irfan Ahmad mengajak seluruh petani karet di Indonesia untuk bersatu di bawah APKARINDO. “Mari kita satukan langkah, kuatkan solidaritas, dan wujudkan karet rakyat yang mandiri, berdaya saing, dan menyejahterakan. Dari petani kita bangkit, dari karet kita majukan Indonesia,” tutupnya.
Komentar